Seorang anggota kepolisian berpangkat Briptu yang bertugas di Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah berada di bawah sorotan publik setelah dilaporkan oleh istrinya atas dugaan pengabaian keluarga. Laporan tersebut, yang diajukan ke kantor polisi setempat, menuai kecaman dan kekecewaan dari masyarakat, mengingat posisi dan profesi sang pelaku yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
Istri Briptu yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa suaminya telah meninggalkan rumah dan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga selama beberapa bulan terakhir. Ia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan ketiga anaknya, yang berusia 5, 7, dan 9 tahun, tanpa kehadiran dan dukungan finansial sang suami.
Anggota Polda Sulsel Telantarkan Istri dan 3 Anaknya
Kombes Pol. Andi Nama juga menghimbau kepada seluruh anggota kepolisian untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan etika, serta mengutamakan tanggung jawab terhadap keluarga.
Kasus ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara tugas dan tanggung jawab keluarga bagi setiap anggota kepolisian. Pengabaian keluarga oleh seorang anggota kepolisian tidak hanya merugikan keluarga sendiri, tetapi juga dapat merusak citra dan kepercayaan publik terhadap institusi
“Kadang-kadang dia menghubungiku, tapi hanya sebentar dan tidak pernah membahas soal keluarga,” ungkap sang istri. “Saya sudah berusaha menghubungi atasannya, tapi belum ada tindakan yang signifikan.”